SINTANGMEDIA : Legislator Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) Melkianus memberi dukungan atas upaya yang dilakukan Polres Sintang dalam mencegah aksi premanisme di Kabupaten Sintang.
“Upaya pencegahan premanisme dalam imbauan secara preventif oleh jajaran Polres Sintang kami support, pendekatan secara persuasif memang menjadi cara yang lebih jitu. Fraksi Golkar mendukung,” ucap Melkianus, Sabtu (19/6/2021) melalui pesan WhatsApp.
Melkianus yang juga Sekretaris Komisi C DPRD itu juga menuturkan premanisme adalah kejahatan konvensional atau kejahatan yang umum terjadi di lingkungan masyarakat, baik terhadap jiwa, harta benda, dan kehormatan yang menimbulkan kerugian baik fisik maupun psikis terhadap masyarakat.
“Contoh paling dekat ialah peristiwa pembegalan. Ya walaupun di Sintang belum terdengar peristiwa itu, namun kewaspadaan haruslah dilakukan,” ungkap Melkianus.
Supaya keamanan dan ketertiban tetap terjaga masyarakat pun diharapkan ikut berkontribusi melaporkan aksi premanisme. Karena upaya pemberantasan preman menjadi sulit ditangani pihak kepolisian jika minimnya laporan dari masyarakat.
“Kejahatan itu tidak melihat waktu, kapan, dan dimana. Pemberantasan premanisme dapat ditekan dengan baik termasuk disitu ada peran serta masyarakat,” jelas Melkianus.
Untuk itu ia mengimbau agar masyarakat lebih aktif melaporkan jika menerima atau mengetahui peristiwa kejahatan dilingkungan masing-masing.
“Kita lawan kejahatan bersama-sama, jangan takut laporkan jika menerima atau melihat kejahatan,” pungkas Melkianus.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Sintang, AKP Hoerudin menegaskan akan menindaklanjuti instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menerbitkan Surat Telegram (ST) untuk menciptakan situasi aman kepada masyarakat di pelabuhan. ST diterbitkan karena banyaknya aksi premanisme dan pungutan liar (pungli) di kawasan pelabuhan.
Ada lima isi surat telegram yang ditujukan ke Polda jajaran. Dua di antara isinya, Polda jajaran diminta melaksanakan penegakan hukum terhadap segala aksi premanisme di kawasan pelabuhan yang ada di wilayah masing-masing. (Up)
Editor : PETRUS HERI SUTOPO