SINTANGMEDIA : Selama pandemi, semua aktivitas belajar dipusatkan di rumah. Namun, dampak dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mendapat sorotan banyak pihak.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) juga sempat mencermati beberapa dampak terlalu lamanya siswa belajar dari rumah.
Dampak belajar dari rumah yang terlalu lama juga disoroti anggota DPRD Sintang, Senen Maryono bertepatan dengan perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Ia mengatakan, Kemendikbud Ristek harus mencari penyebab anak putus sekolah pada masa pandemi.
Peringatan Hardiknas 2021 yang mengambil tema “Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar” merupakan momentum tepat untuk memetakan persoalan dan menghadirkan solusinya.
“Apakah karena terkendala pembelajaran jarak jauh (infrastruktur), atau anak berhenti sekolah karena persoalan ekonomi keluarga akibat pandemi,” kata Senen Maryono.
Dirinya mengingat pandemi Covid-19 masih berlangsung dan pembelajaran jarak jauh masih mungkin diterapkan di sekolah-sekolah.
Senen juga meminta Kemendikbud Ristek melakukan pembenahan insfrastruktur kegiatan belajar mengajar.
Senen menegaskan, pemerataan infrastruktur pembelajaran jarak jauh adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi pemerintah.
“Agar merata dan tidak terjadi kesenjangan infrastrukur PPJ atau online antar daerah dan wilayah,” ungkapnya.
Selain kesiapan dan pemerataan infrastruktur pembelajaran jarak jauh, dirinya juga meminta Kemendikbud Ristek menguji efektivitasnya, serta kualitas tenaga pendidik, peserta didik, dan materi pembelajarannya.
Menurut Senen, hal itu harus dilakukan untuk mencegah semakin lebarnya kesenjangan pendidikan.
Terutama pada masa PJJ yang mensyaratkan infrastruktur digital, akses internet, serta perangkat pendukung lainnya.
“Perlu menguji efektivitas belajar online selama ini. Bila tidak ada tindakan, maka kesenjangan pendidikan bisa semakin lebar,” ujarnya.
Ia mengatakan, hal tersebut karena pendidikan adalah hak, serta kebutuhan dasar semua manusia.
“Karena pendidikan adalah hak, kebutuhan dasar, dan harus mampu mewujudkan national and charachter building,” pungkas mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang ini. (Up)
Editor : PETRUS HERI SUTOPO